Thursday 24 October 2013

Robot Konstruksi yang dapat Mengangkut Pipa Air




Selangkah lagi ke masa depan dunia konstruksi, kalimat tersebut bisa digunakan untuk menggambarkan fasilitas robot yang baru-baru ini diperkenalkan. Sebuah helikopter remote controle, baru-baru ini diperkenalkan dapat mengangkat beban. Dan hal ini dapat dimanfaatkan untuk membangun gedung bertingkat kedepannya.

Kebutuhan akan gedung pencakar langit di berbagai kota besar didunia sering membuat kendala tersendiri pada saat proses pembangunannya. Diamana semakin sempitnya lahan di sekitar, tower crene sering dibangun dengan pondasi yang terbatas. Dan tak jarang, panjang lengan sering mendatangkan permasalahan tersendiri dalam hal penggunaannya.

Sebuah material bangunan atau instalasi pipa hdpe yang diperlukan untuk membangun sebuah gedung bertingkat tinggi hingga saat ini sering diangkat dengan alat khusus bernama crane. Tapi cara konvensional tersebut sepertinya akan segera ketinggalan jaman setelah baru-baru ini diperkenalkan sebuah robot terbang yang dapat memiliki fungsi yang sama.

Sebuah perusahaan IT, baru-baru ini memperkenalkan sebuah perangkat robot yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkut material dari bawah menuju ke atas. Dan ukuran yang bisa disesuaikan, membuat cara ini kedepan lebih efektif ketimbang harus menggunakan tower crane.

Adalah perusahaan FRAC Orleans, asal Perancis yang memperkenalkan robot kontruksi ini. Bentuknya sangat sederhana, tapi daya terbangnya sangat luar biasa, sehingga dapat mengangkat sejumlah material bahan bangunan.

Sekilas bentuknya mirip sekali dengan helikopter, dengan baling-baling di seputar bagian, membuat benda ini dapat terbang stabil seperti burung kolibri atau helikopter. Bukan untuk angkutan, alat ini nantinya akan meminimalisir penggunaan tower crane konvensional.

Hebatnya lagi, robot yang satu ini memiliki kecerdasan yang membuatnya bergerak secara otomatis, dapat berkomunikasi dengan robot lain. Sehingga  mereka dapat bekerjasama dalam membangun balok sehingga membentuk bangunan seperti yang diinginkan.

Menurut salah seorang juru bicara FRAC Orleans, teknik dan konsep perpindahan (mengangkut) material ini disebut Flight Assembled Architecture. Dan dalam demo produk pertama (purwarupa) ini dapat membuktikan hasil kerjanya dengan menumpuk puluhan balok yang kemudian menjadi replika gedung.

Tak hanya demo, robot ini nantinya juga akan diaplikasikan dalam sebuah proyek kontruksi. Yang rencananya akan membangun sebuah bangunan setinggi 600 meter. Bangunan ini nantinya akan dihuni lebih dari 30.000 orang.

No comments:

Post a Comment