Selangkah lagi ke masa depan dunia konstruksi, kalimat
tersebut bisa digunakan untuk menggambarkan fasilitas robot yang baru-baru ini
diperkenalkan. Sebuah helikopter remote controle, baru-baru ini diperkenalkan
dapat mengangkat beban. Dan hal ini dapat dimanfaatkan untuk membangun gedung
bertingkat kedepannya.
Kebutuhan akan gedung pencakar langit di berbagai kota besar
didunia sering membuat kendala tersendiri pada saat proses pembangunannya.
Diamana semakin sempitnya lahan di sekitar, tower crene sering dibangun dengan
pondasi yang terbatas. Dan tak jarang, panjang lengan sering mendatangkan
permasalahan tersendiri dalam hal penggunaannya.
Sebuah material bangunan atau instalasi pipa hdpe yang diperlukan untuk membangun sebuah gedung
bertingkat tinggi hingga saat ini sering diangkat dengan alat khusus bernama
crane. Tapi cara konvensional tersebut sepertinya akan segera ketinggalan jaman
setelah baru-baru ini diperkenalkan sebuah robot terbang yang dapat memiliki
fungsi yang sama.
Sebuah perusahaan IT, baru-baru ini memperkenalkan sebuah
perangkat robot yang bisa dimanfaatkan untuk mengangkut material dari bawah
menuju ke atas. Dan ukuran yang bisa disesuaikan, membuat cara ini kedepan
lebih efektif ketimbang harus menggunakan tower crane.
Adalah perusahaan FRAC Orleans, asal Perancis yang
memperkenalkan robot kontruksi ini. Bentuknya sangat sederhana, tapi daya
terbangnya sangat luar biasa, sehingga dapat mengangkat sejumlah material bahan
bangunan.
Sekilas bentuknya mirip sekali dengan helikopter, dengan
baling-baling di seputar bagian, membuat benda ini dapat terbang stabil seperti
burung kolibri atau helikopter. Bukan untuk angkutan, alat ini nantinya akan
meminimalisir penggunaan tower crane konvensional.
Hebatnya lagi, robot yang satu ini memiliki kecerdasan yang
membuatnya bergerak secara otomatis, dapat berkomunikasi dengan robot lain.
Sehingga mereka dapat bekerjasama dalam
membangun balok sehingga membentuk bangunan seperti yang diinginkan.
Menurut salah seorang juru bicara FRAC Orleans, teknik dan
konsep perpindahan (mengangkut) material ini disebut Flight Assembled Architecture.
Dan dalam demo produk pertama (purwarupa) ini dapat membuktikan hasil kerjanya
dengan menumpuk puluhan balok yang kemudian menjadi replika gedung.
Tak hanya demo, robot ini nantinya juga akan diaplikasikan
dalam sebuah proyek kontruksi. Yang rencananya akan membangun sebuah bangunan
setinggi 600 meter. Bangunan ini nantinya akan dihuni lebih dari 30.000 orang.
No comments:
Post a Comment