Sunday 19 January 2014

Beberapa Kesalah Dalam Menyambung Pipa HDPE



Pipa HDPE

Pada dasarnya, mendeteksi kesalahan sistem penyambungan pipa dengan Welding Machine bisa dilakukan dengan cara sangat sederhana. Dalam hal ini dengan melihat bentuk sambungan. Karena hal ini mengindikasikan, kesalahan dapat dideteksi darimana. 

Sebelum lebi jauh tentang kesalahan penyambungan dengan welding machine, ada baiknya kita mengenal jenis sambungan pipa yang baik dan dilakukan dengan teknik yang benar. Dalam hal ini lama pemanasan yang tepat, tekanan yang baik dan presisi pipa yang terpasang dengan sempurna.

Sambungan pipa yang baik pada dasarnya dapat dilihat dari struktur luar (bagian sambungan). Dalam hal ini sambungan yang terjadi biasanya menyisakan gundukan yang diameternya jelas lebih besar dari pipa. Bagian ini jika tersambung dengan benar akan memiliki bentuk ¾ lingkaran. Dengan garis tips diantara sambungan yang sekilas tak terlihat.

Jenis sambungan ini biasanya terbentuk karena sistem pemanasan yang cukup, presisi yang baik dan tingkat tekanan yang cukup. Hasilnya persenyawaan terjadi dengan sempurna, dan tak ada sekat di bagian dalam sambungan jika kita menelaah lebih jauh (Biasanya bagian ini dapat dilihat setelah membelah bagian sambungan pipa).

Lalu apa yang terjadi jika teknik sambungan tidak dilakukan dengan benar? Berikut yang terjadi pada karakter sambungan secara umum :

Tekanan berlebih,
Kendala pertama dalam proses penyambungan pipa adalah tekanan yang berlebih saat menyatukan pipa satu (Atau dengan fitting) dengan yang lain. Dampaknya ujung sambungan pipa akan terlihat menciut di bagian tengah. Dimana hal ini dikarakan sistem dorongan yang terlalu kuat membuat bentuk sambungan cekung terlihat pada bagian samping dan atas.
Dengan karakter seperti ini, sambungan pipa umumnya tak merekat dengan sempurna, meski dengan sistem persenyawaan dan estimasi waktu pemanasan yang tepat. Dampaknya, sambungan akan mudah rusak dan jebol saat digunakan (Terlebih dengan menggunakan tekanan dengan kompresor).

Tekanan yang kurang,
Bertolak belakang dengan teknik bertekanan lebih, jika tekanan kurang akan membuat sambungan pipa tidak merekat (Satu dengan yang lain), kurang sempurna. Dampaknya tentu saja akan membuat bagian in imudah putus, rusak dan tak kuat meski hanya digunakan beberap saat.

Jika dilihat struktur sambungannya, kesalahan teknik sambungan ini pada dasarnya memiliki bentuk membulat, dengan tidak terlihat sekat sedikitpun di bagian sambungan. Karena tersambung kurang maksimal, sambungan jenis ini biasanya tak menempel dengan karakter sempurna.

Sistem pemanasan yang kurang,
Tak selalu kesalahan teknik penyambungan berawal dari kurang atau kelebihan tekanan. Karena hal ini bisa terjadi karena teknik pemanasan yang kurang. Atau terlalu lama dibiarkan setelah ujung pipa dipanaskan dengan plat. 

Umumnya kesalahan ini berdampak ujung pipa yang merekat kurang maksimal. Dengan karakter sambungan ujung pipa membulat, satu dengan yang lain, tanpa rekatan yang berarti. Dan hal ini biasanya meninggalkan garis sekat yang jelas terlihat di antara kedua sisi ujung pipa.

Perbedaan material pipa,
Apa jadinya jika semua teknik dilakukan dengan benar, tapi sembungan tidak berjalan sesuai harapan? Bisa jadi masalahnya terletak pada bahan baku pipa yang berbeda satu dengan yang lain. Karena meski jenis pipa HDPE (PE100) dan PPR dapat disambung dengan cara yang sama, keduanya tidak dapat disambung satu dengan yang lain. 

Hal ini yang membuat karakter sambungan terlihat berbeda bentuk satu dengan yang lain. Ini dikarenakan perbedaan material membuat waktu pemanasan yang biasanya dilakukan secara bersamaan tak mencapai titik temu. Sehingga meski satu sisi sudah leleh, sisi yang lain masih dianggap kurang. Saat disambung, persenyawaan pun tidak berjalan sesuai rencana.

No comments:

Post a Comment