Karakter istimewa pipa HDPE, rupanya telah menarik perhatian
para peneliti di Norwegia untuk membuat sebuah produk pipa masa depan. Tak
hanya membuat karakternya lebih istimewa, tapi dalam risetnya, tim peneliti
berhasil menanamkan teknologi yang berfungsi sebagai deteksi jika pipa akan
mengalami masalah.
Dikembangkan sejak tahun 2006, sebuah pipa diperkenalkan
memiliki teknologi yang belum pernah ditemukan sampai saat ini. Yakni
dilengkapi dengan deteksi kerusakan yang akan mengumpulkan dan memberi informasi
setiap kejadian yang ada pada pipa. Seperti suhu di dalam pipa, keratakan dan
kebocoran yang kemungkinan akan terjadi, berikut estimasi waktu real time.
Karena keistimewaannya, pipa ini diberi nama SmartPipe alias
produk pipa pintar. Dalam kerjanya, pipa ini dapat memberikan informasi suhu
material dan ruangan di dalam pipa dengan sensor panas di dalamnya. Selain itu,
pipa ini juga dapat mengukur tekanan, sehingga jika terjadi perubahan mendadak
(Karena kebocoran), pipa ini dapat bereaksi sekaligus memberi informasi bagian
mana yang mengalami kerusakan.
Karena fungsinya, pipa jenis ini lebih direkomendasikan
untuk digunakan pada kegiatan yang memerlukan kualitas saluran pipa tinggi. Seperti
sistem saluran minyak dan gas dalam kegiatan pertambangan.
Perangkat pipa pintar ini juga cocok untuk Saluran pipa
HDPE bawah air. Ditambah dengan karakter pembungkus yang menggunakan
bahan HDPE, para tim peneliti memberi jaminan produk yang masih berupa
purwarupa ini akan sangat membantu di masa depan.
Rahasia dibalik sensor yang membuat pipa ini berteknologi
dan berbeda dengan pipa konvensional adalah perangkat "sabuk sensor"
didalamnya. Dimana bagian ini dapat bekerja secara terus-menerus memonitor
setiap perubahan yang terjadi. Meliputi kemampuan mengukur temperatur, getaran,
akselarasi, ketegangan, sampai ketebalan dinding pipa.
Untuk dapat terkoneksi, bagian ini terintegrasi dengan
komputer pengawas dengan sistem jaringan nirkabel. Bagian ini akan terhubung di
ruang monitor yang tujuannya bisa memonitor (mendeteksi) bencana akibat
kerusakan pipa yang kemungkinan bisa meledak.
Menurut juru bicara dari SINTEF Norwegia, metode ini akan
sangat berguna untuk kegiatan pertambangan. Dimana bencana yang dapat dimonitor
pada akhirnya dapat menekan risiko jatuhnya banyak korban jiwa.
"Cara ini dapat menggantikan sistem pemeriksaan secara
manual yang biasanya dilakukan setiap 5 tahun sekali," jelas Ole Oystein
Knudsen, salah seorang peneliti dari SINTEF Norwegia. Sampai saat ini, jenis
pipa pintar ini hanya tersedia dalam bentuk purwarupa, yang jika telah berhasil
dikembangkan akan segera dilemparkan ke pasar secepatnya. Dan seperti produk
pipa tangguh lainnya, produk ini adalah pengembangan dari jenis pipa
HDPE.
No comments:
Post a Comment