Tuesday, 24 October 2017

Berapa Suhu yang tepat Untuk Instalasi Pipa HDPE ?

Disadari atau tidak, suhu sering menjadi elemen terpenting dalam instalasi pipa HDPE. Meski tak mempengaruhi secara keseluruhan, faktor ini sering berdampak pada kualitas tekanan pipa. Jangan heran, jika meski telah sesuai memilih material pipa dengan nilai tekanan sama, dalam penggunaan jangka waktu tertentu, pipa jebol karena tekanan yang terlalu besar.

Dikutip dari katalog resmi produk Wavin seri “Wavin Black” menyebutkan, salah satu elemen terpenting dalam proses instalasi pipa adalah suhu, terutama dari jenis HDPE. Dalam grafiknya, pipa ini umumnya akan bereaksi secara signifkan dari perubahan suhu yang semakin meningkat. Dengan artian, kualitas tekanan pipa akan menurun seiring peningkatan suhu lingkungan sekitar.

Dalam informasi resmi Wavin, kualitas tekanan pipa pada produk pipa berbahan dasar polyethylene berdensitas tinggi. Karena pada dasarnya suhu ideal lingkungan sekitar untuk instalasi pipa jenis ini adalah kurang lebih sekitar 20°C.

Dalam rilisnya Wavin mengungkap, dalam suhu tersebut umumnya tekanan pada pipa bekerja secara maksimal. Artinya, jika pipa ber-PN16 maka pipa ini dapat digunakan secara optimal dengan tekanan 16 bar. Begitu pula untuk jenis tekanan yang lain, akan berlaku sama jika suhu lingkungan sekitar masih berkisar 20°C.

Lalu, apa jadinya jika suhu lingkungan di sekitar bergerak naik atau semakin panas? Hal tersebut jelas akan mengurangi kualitas karakter tekanan pipa. Dan hal ini berlaku secara kelipatan seiring peningkatan suhu.
Dalam tabel nya, suhu lingkungan 20°C membuat karakter tekanan pipa HDPE bekerja 100% sesuai dengan karakter PN-nya. Hanya saja, kenaikan hanya 5°C, akan membuat karakter tekanan pada pipa menurun, hingga menjadi 91%. Ini artinya, jika pipa memiliki tekanan 16 bar, jumlah tekanan yang bisa dialirkan adalah 14,56 bar dan sebagainya.

Lalu bagaimana dengan kenaikan suhu lain ? Pada suhu 30°C, penurunan tekanan pada pipa akan mencapat 82%. Sementara untuk suhu 35°C, penurunan kualitas pipa menjadi 73%, 40°C menjadi 63%, 45°C menjadi 55% dan sebagainya.
Dan secara umum, untuk jenis pipa berbahan dasar ini tidak disarankan digunakan di suhu lingkungan yang mencapai 60°C atau diatasnya. Dengan kondisi ini, bahan pipa cenderung mengalami penurunan kualitas. Dampaknya akan berpengaruh pada kualitas secara keseluruhan dan usia penggunaan.

Dalam kondisi dingin, pipa cenderung akan mengeras. Karena itu, dibawah suhu 20°C, biasanya pipa HDPE akan memiliki kualitas tekanan cenderup prima. Bahkan jika digunakan untuk tekanan sedikit diatas nominal PN yang tertera di produk. 

Mengapa PVC-O Lebih Baik Ketimbang Pipa PVC?


Tak selalu Pipa PVC memiliki kualitas lebih buruk dari jenis pipa lain, seperti Pipa HDPE, PPE, atau pipa Besi. Karena dengan pengembangan yang sedemikian rupa, pipa PVC dapat memiliki karakter jauh lebih baik, salah satunya jenis PVC modern atau yang biasa kita kenal dengan Pipa PVC-O.

Tak banyak jenis pipa ini didapat di Indonesia. Karena sampai saat ini, pipa yang sudah mulai banyak dijumpai di Eropa ini baru masuk ke Indonesia oleh salah satu produsen pipa nasional, yakni Wavin Duta Jaya, yang memiliki basis laboratorium dari Belanda.

Pada dasarnya jenis pipa PVC jenis ini banyak dikembangkan jauh lebih baik dari saudara konvensionalnya. Yakni dengan menggunakan metode biaxially. Singkatnya, pipa ini disusun dengan penyusunan materi bahan yang intesif, sehinga lebih lentur dan tahan terhadap benturan. Karena hal ini, jenis PVC-O memiliki karakter jauh lebih lentur dan kuat dibanding jenis pipa UPVC.

Meski berbahan dasar sama dengan pipa PVC (UPVC) kebanyakan, tapi dalam pembuatannya PVC-O lebih dikembangkan dengan bahan Oriented Unplasticized Poly (Vinyl Chloride), atau disingkat PVC-O. Untuk kebutuhan mengalirkan air bersih, jenis pipa ini dapat digunakan karena memenuhi standar food grade.

Dalam uji lab, jenis pipa ini memiliki usia penggunaan lebih lama, bahkan 5 kali dari jenis pipa PVC biasa. Hal ini terbukti dengan tes jatuh. Dengan beban sampai 11 Kg, di ketinggian beberapa meter, PVC-O mampu bertahan dan mementalkan beban yang dijatuhkan. Hal berbeda dapat dilihat dari tes pipa PVC. Beban yang dijatuhkan serta merta menghancurkan sample pipa.

Pengaplikasian jenis pipa ini, terutama untuk jenis Wavin Apollo dapat dilakukan dengan cara sederhana. Karena pipa ini menggunakan jenis sambungan RRJ atau Rubber Ring Joint. Yang artinya tanpa alat, jenis pipa ini dapat disambung manual.

Untuk variasi sambungan, jenis pipa ini juga dapat menggunakan aksesoris fitting dari pipa lain, asal dengan ukuran SNI. Dalam hal ini Wavin Apollo dapat diaplikasikan dengan variasi sambungan pipa PVC Safe & Lok, yang memiliki ukuran standar SNI.

Dalam penggunaan saluran bertekanan, pipa PVC-O biasanya ditawarkan dengan beragam kebutuhan. Yakni, pipa jenis ini dapat digunakan sampai tekanan 16 bar. Yang artinya, selain untuk saluran ‘turunan’ jenis pipa ini dapat digunakan dengan pompa air sampai tekanan 16 bar.