Wednesday, 18 September 2013

Lumpur Lapindo Solusi Kekeringan di NTB dan NTT



Ilustrasi (Foto: Istimewa)

Lumpur Lapindio yang sering disebut-sebut sebagai masalah, ternyata materialnya bisa dimanfaatkan untuk teknologi tepat guna. Yakni kendi, bukan tempat menyimpan air biasa, tapi teknologi kendi yang dikembangkan oleh IPB ini dapat dimanfaatkan guna menjawab masalah kekeringan dalam kegiatan pertanian di NTT, NTB dan kawasan Timur Indonesia yang lain.

Masalah kekeringan sering menjadi kendala tersendiri pada kegiatan pertanian di beberapa kawasan di Indonesia, terutama di bagian timur, seperti di NTT atau NTB. Hal ini yang membuat teknologi tepat guna sangat diperlukan. 


Seperti dikabarkan Antara News, sebuah teknologi ‘Kendi’ baru-baru ini diperkenalkan oleh hasil salah satu riset yang dilakukan oleh para ilmuwan di ITB. Menurut Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB Prof Budi Indra Setiawan, cara ini akan sangat berguna saat sumber mata air terbatas atau sedikit.
Teknologi ini juga dikatakan sangat ramah lingkungan, dan dilakukan dengan instalasi yang mudah. Sangat cocok untuk lahan pertanian kering yang jarang atau jauh dari sumber mata air. Dikombinasi dengan sistem pipanisasi yang berkualitas, cara ini akan menjawab setiap permasalahan kekeringan di lahan pertanian di beberapa daerah seperti NTT dan NTB.

Yang unik, tak perlu mencari bahan dari alat ini. Karena menurut Prof Budi, dibagian lain wilayah Indonesia, ada daerah dengan stock bahan berlimpah, yakni di Sidoarjo. Menurutnya, lumpur Lapindo adalah material lumpur berkualitas dan sangat bagus untuk pembuatan bahan Kendi. Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam ini sangat tepat guna, untuk meringankan luapan lumpur di kawasan ini.

Selain teknologi Kendi, beberapa petani modern setempat membangun sebuah instalasi pengairan dengan menggunakan pipa terbaik. Seperti jenis HDPE. Pipa dengan kekuatan hingga 50 tahun, tahan terhadap panas dan pas untuk kontur perbukitan karena elastisitasnya yang tinggi ini sering digunakan guna menjawab permasalahan ini. Hal ini tak bisa lepas dari optimalisasi pemanfaatan sumber air yang terbatas untuk keperluan yang diharapkan.

No comments:

Post a Comment