Pada dasarnya, mendeteksi kesalahan sistem penyambungan pipa
dengan Welding Machine bisa
dilakukan dengan cara sangat sederhana. Dalam hal ini dengan melihat bentuk
sambungan. Karena hal ini mengindikasikan, kesalahan dapat dideteksi darimana.
Sebelum lebi jauh tentang kesalahan penyambungan dengan
welding machine, ada baiknya kita mengenal jenis sambungan pipa yang baik dan
dilakukan dengan teknik yang benar. Dalam hal ini lama pemanasan yang tepat,
tekanan yang baik dan presisi pipa yang terpasang dengan sempurna.
Sambungan pipa yang baik pada dasarnya dapat dilihat dari
struktur luar (bagian sambungan). Dalam hal ini sambungan yang terjadi biasanya
menyisakan gundukan yang diameternya jelas lebih besar dari pipa. Bagian ini jika
tersambung dengan benar akan memiliki bentuk ¾ lingkaran. Dengan garis tips
diantara sambungan yang sekilas tak terlihat.
Jenis sambungan ini biasanya terbentuk karena sistem
pemanasan yang cukup, presisi yang baik dan tingkat tekanan yang cukup. Hasilnya
persenyawaan terjadi dengan sempurna, dan tak ada sekat di bagian dalam
sambungan jika kita menelaah lebih jauh (Biasanya bagian ini dapat dilihat
setelah membelah bagian sambungan pipa).
Lalu apa yang terjadi jika teknik sambungan tidak dilakukan
dengan benar? Berikut yang terjadi pada karakter sambungan secara umum :
Tekanan berlebih,
Kendala pertama dalam proses penyambungan pipa adalah
tekanan yang berlebih saat menyatukan pipa satu (Atau dengan fitting) dengan
yang lain. Dampaknya ujung sambungan pipa akan terlihat menciut di bagian
tengah. Dimana hal ini dikarakan sistem dorongan yang terlalu kuat membuat
bentuk sambungan cekung terlihat pada bagian samping dan atas.
Dengan karakter seperti ini, sambungan pipa umumnya tak
merekat dengan sempurna, meski dengan sistem persenyawaan dan estimasi waktu
pemanasan yang tepat. Dampaknya, sambungan akan mudah rusak dan jebol saat
digunakan (Terlebih dengan menggunakan tekanan dengan kompresor).
Tekanan yang kurang,
Bertolak belakang dengan teknik bertekanan lebih, jika
tekanan kurang akan membuat sambungan pipa tidak merekat (Satu dengan yang
lain), kurang sempurna. Dampaknya tentu saja akan membuat bagian in imudah
putus, rusak dan tak kuat meski hanya digunakan beberap saat.
Jika dilihat struktur sambungannya, kesalahan teknik
sambungan ini pada dasarnya memiliki bentuk membulat, dengan tidak terlihat
sekat sedikitpun di bagian sambungan. Karena tersambung kurang maksimal,
sambungan jenis ini biasanya tak menempel dengan karakter sempurna.
Sistem pemanasan yang kurang,
Tak selalu kesalahan teknik penyambungan berawal dari kurang
atau kelebihan tekanan. Karena hal ini bisa terjadi karena teknik pemanasan
yang kurang. Atau terlalu lama dibiarkan setelah ujung pipa dipanaskan dengan
plat.
Umumnya kesalahan ini berdampak ujung pipa yang merekat
kurang maksimal. Dengan karakter sambungan ujung pipa membulat, satu dengan
yang lain, tanpa rekatan yang berarti. Dan hal ini biasanya meninggalkan garis
sekat yang jelas terlihat di antara kedua sisi ujung pipa.
Perbedaan material pipa,
Apa jadinya jika semua teknik dilakukan dengan benar, tapi
sembungan tidak berjalan sesuai harapan? Bisa jadi masalahnya terletak pada
bahan baku pipa yang berbeda satu dengan yang lain. Karena meski jenis pipa HDPE
(PE100) dan PPR dapat disambung dengan cara yang sama, keduanya tidak dapat
disambung satu dengan yang lain.
Hal ini yang membuat karakter sambungan terlihat berbeda
bentuk satu dengan yang lain. Ini dikarenakan perbedaan material membuat waktu
pemanasan yang biasanya dilakukan secara bersamaan tak mencapai titik temu. Sehingga
meski satu sisi sudah leleh, sisi yang lain masih dianggap kurang. Saat disambung,
persenyawaan pun tidak berjalan sesuai rencana.